top of page
Writer's picturePaulus Chendi

Yesus Memanggil Engkau Melayani



Pengalaman saya di gereja nyari orang yang bersedia melayani itu susahnya setengah mati. Banyak yang nolak! Alasannya inilah itulah, masuk akal semuanya sih, argumentnya juga bagus-bagus. Mungkin pada nyontohin Musa kali ya. Sebab Musa ketika dipanggil ia juga mati-matian berargumen sama Tuhan untuk menolak panggilan-Nya. Pangggilan Tuhan aja mau ditolak, apalagi ini yang panggil cuma pendeta, nolaknya lebih gampang.

Saya tidak bermaksud menghakimi orang yang menolak pelayanan, mungkin memang mereka belum siap. Tetapi saya menemukan ada faktor lain yang rentan membuat orang menolak melayani. Salah satunya adalah pandangan orang sekarang terhadap pelayanan di gereja telah mengalami penurunan yang drastis sehingga minat orang mau melayani sangat rendah. Kalau pelayanan umpama sebuah produk, maka produk ini perlu direposisi. Mengapa demikian?

Dulu melayani di gereja adalah suatu kebanggaan, suatu pekerjaan yang sangat dihormati, tidak bisa sembarang orang melayani, apalagi orang biasa (awam). Pelayanan hanya boleh dilakukan kaum rohaniwan (klerus). Namun berjalannya waktu, pandangan yang tinggi terhadap pelayanan telah dirusak oleh konsep-konsep yang salah sehingga menimbulkan pengertian yang negatif. Orang lalu melihat pelayanan gerejawi sebagai sesuatu yang tidak menarik, banyak tuntutan dan banyak masalah. Apa yang diperlukan sekarang adalah harus ada reposisi yaitu menempatkan kembali pengertian yang benar mengenai pelayanan seperti yang diajarkan Alkitab dan merubah persepsi negatif orang terhadap pelayanan gerejawi. Dengan demikian, mereka yang menolak melayani bukan menolak dalam ketidak pahaman, tetapi memang mungkin timingnya yang belum tepat.

Bagaimana kita harusnya memandang pelayanan ini? Mari kita belajar dari catatan Makus 3:13-15. Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya (13.a). Yesus adalah Allah, Yesus memanggil artinya Allah yang memanggil. Jadi melayani itu dimulai dari Allah, inisiatifnya dari Allah dan Allah sendiri yang menentukan siapa yang akan dipanggil-Nya. Tidak ada seorangpun dapat melayani kalau bukan dipanggil Allah, maka panggilan Allah harus dijadikan sebagai dasar untuk melayani, bukan yang lain. Ada orang melayani namun tidak bertahan lama karena pelayanannya bukan panggilan Allah. Ia melayani karena ada motif-motif yang tidak benar, misalnya ingin memenuhi kebutuhan emosional diri sendiri, ingin tampil depan orang banyak, ingin dianggap penting, dsb. Dia melayani bukan atas dasar panggilan Tuhan tetapi panggilan diri sendiri. Orang yang terpanggil melayani akan semakin bertumbuh, sebaliknya yang bukan terpanggil akan semakin cape dan makin melayani terasa makin kering rohaninya.

”…dan mereka pun datang kepada-Nya.” (13.b). Bolehkah kita menolak pelayanan? Tentu saja boleh, tetapi menolak dengan alasan apa? Orang-orang yang dipanggil Tuhan mereka datang kepada-Nya, mereka mendengar suara Tuhan dan menaklukkan diri di hadapan Tuhan. Kalau kita keberatan, kita sebenarnya lupa, bahwa kita diciptakan untuk kemuliaan Dia. Kita lupa hidup kita telah ditebus dengan darah Kristus yang mahal. Kita lupa bahwa hidup kita sekarang ini bukan milik kita lagi. Apakah engkau diselamatkan tanpa sebuah tujuan? Lihat, Yesus tidak merekrut orang untuk kenyamanan-Nya sendiri. Ia tidak merekrut orang supaya bisa terus menemani-Nya ke mana-mana, kan enak juga punya dua belas murid, bisa disuruh-suruh lakukan ini, lakukan itu. Itu bukan tujuan Yesus! Yesus merekrut murid-murid untuk tujuan mengutus mereka kembali kepada masyarakat, kepada dunia ini. Yesus tidak mau murid-murid kehilangan kepeduli terhadap orang lain yang membutuhkan injil.

Sebagaimana Tuhan memanggil dan mengutus murid-murid kembali ke dunia, Ia juga memanggil dan mengutus kita untuk melayani saat ini. Tuhan memilik misi untuk kita lakukan. Ia tidak mau kita kehilangan kepekaan terhadap kebutuhan lingkungan kita, terhadap kebutuhan gereja. Gereja butuh orang-orang yang bersedia melayani. Ketika engkau diminta untuk jadi majelis, pengurus komisi, aktifis, guru SM, jangan berkata ”waduh jangan saya” tetapi engkau harus gumulkan baik-baik dan doakan dengan serius di hadapan Tuhan sebab ini adalah panggilan dan pengutusan dari Tuhan.

Ijinkan Allah memakai engkau menjadi alat di tangan-Nya. Jangan takut, Dia yang memanggil, Dia akan menyertai, Dia akan memberimu kuasa. Datanglah kepada-Nya dan berkata ”ya Tuhan ini saya, pakailah saya.” Kalau Tuhan memanggil dan orang itu menolak, bukan Tuhan salah panggil orang, tetapi orang itu yang tidak tahu ia sedang diberi anugerah dan ia telah menyia-nyiakannya. Jangan berpikir jika engkau menolak Allah akan kehilangan pekerja. Tidak! Allah akan memberikannya kepada orang lain. Allah tidak rugi, tetapi engkau yang rugi.

Melalui melayani, engkau diangkat menjadi seorang duta. Duta adalah orang yang diutus, orang yang mewakili Tuhan untuk mengurus kepentingan Tuhan di dunia ini, atau orang kepercayaan Tuhan. Ini sungguh satu kehormatan yang luar biasa boleh menjadi duta dari Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan. Melalui melayani, engkau akan meningkatkan kemampuan untuk mengasihi orang lain, lebih peduli kepada orang lain dan menjadi semakin tidak mementingkan diri. Melayani membawa engkau pada tujuan hidup yang lebih tinggi dari ”penjala ikan kepada penjala manusia”. Dari pelayanan materi kepada pelayanan menyelamatkan jiwa-jiwa manusia. Apakah engkau pernah memikirkan hal-hal yang sungguh-sungguh berharga seperti ini?

Memiliki pengertian yang salah, persepsi yang negatif, dan pandangan yang miring terhadap pelayanan akan terus menahan engkau untuk melayani. Beralihlah kepada pengertian yang benar. Melayani bukan pekerjaan murahan atau pekerjaan yang hanya membuang waktu. Melayani memberimu kehormatan karena engkau dipanggil Allah. Melayani memberimu satu kebanggaan karena engkau dipilih Allah. Melayani menyatakan engkau adalah orang yang mendapat anugerah Allah karena Ia berkenan memakai engkau. Pelayanan bukan pekerjaan yang mudah, engkau harus berkorban, mungkin terluka dan dipandang rendahkan oleh orang lain, namun dengan mengingat ini adalah kehormatan, kebanggaan dan anugerah Allah, maka engkau akan menjadi kuat dan rela menanggung semuanya itu. Engkau akan datang kepada-Nya dan melayani dengan pengertian yang benar seperti yang diajarkan Alkitab. Kiranya engkau berhasrat untuk mendedikasikan dan mempersembahkan dirimu untuk melayani dan hasrat itu timbul karena engkau tahu siapa yang sedang memanggil engkau, yaitu Tuhan semesta alam dan Tuhan yang telah mengasihi engkau.

Comments


bottom of page