top of page
Writer's picturePaulus Chendi

Waspadai Disorientasi Hidup



Ada banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus, ada yang rela menahan lapar, ada yang meninggalkan pekerjaan, bahkan sampai nginap di alam terbuka demi bisa tetap bersama Yesus. Ini luar biasa! Apa sebab mereka melakukannya? Dikatakan karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan yang dilakukan Yesus. Yesus sangat jago bikin mujizat, banyak hal-hal mengherankan dilakukan Yesus yang belum pernah mereka lihat seumur hidup. Kali ini terjadi lagi mujizat Yesus memberi makan 5000 orang, maka setelah mujizat ini, Yohanes 6:14 mencatat mereka berkata, “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia.” Dari melihat apa yang Yesus lakukan, keluar pengakuan bahwa Yesus benar-benar nabi, tetapi apakah pengakuan mereka sungguh-sungguh sebagai hasil dari pengenalan mereka kepada Tuhan?

Tuhan Yesus tahu isi hati mereka. Tuhan tahu apa tujuan mereka mengikuti diri-Nya. Manusia melihat rupa, Tuhan melihat hati. Maka ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut, Yesus berterus terang kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (ayat 26). Yesus langsung menguliti motivasi orang banyak ini, sepertinya Yesus mau mengatakan, kamu mencari Aku bukan karena kebutuhan hati, tetapi karena kebutuhan perut.

Jangan mencari Tuhan karena ingin diberkati. Cobalah tanya pada diri sendiri, tanpa roti, masihkah saya tertarik untuk mengikut Yesus? Kita mencari Yesus karena Dialah Tuhan dan kita ingin mengenal Dia, menyembah Dia dan mempertuhankan Dia dalam segenap hidup kita.

Mukjizat pemberian makan 5000 orang merupakan tanda yang seharusnya membawa orang pada pemahaman tentang keilahian Kristus. Namun bukan itu yang terjadi pada orang banyak. Mereka gagal melihat tanda keilahian Tuhan Yesus di balik tindakan mukjizat-Nya. Gagal mengenali adalah sebuah gejala disorientasi. (misalnya tidak bisa mengenali orang, tempat atau waktu). Orang banyak ini mengalami disorientasi hidup karena mereka salah mengenali fokus hidup mereka. Mereka berorientasi pada roti bukan Yesus.

Akibat yang paling buruk dari disorientasi hidup adalah sikap memanfaatkan Tuhan, menjadikan Tuhan hanya sebagai alat mendapatkan apa yang kita inginkan. Itulah yang dilakukan orang banyak, mereka yang mengikuti Yesus bukannya menginginkan pribadi-Nya, mereka mencari Dia hanya demi mengejar roti.

Apakah saya juga termasuk orang yang memanfaatkan Tuhan? Di tengah kesulitan hidup saat ini, sangat gampang kita memanfaatkan Tuhan untuk tujuan hidup kita yang salah. Kalau kita memperlakukan Yesus sebagai seorang yang akan memenuhi kebutuhan hidup, maka doa kita isinya hanya minta berkat, minta tolong, minta ini, minta itu. Persembahan yang diberikan mengharapkan balasan berkali lipat dari Tuhan, pelayanan yang dilakukan hanya sebagai alat untuk negosiasi dengan Tuhan. Ibadah, perbuatan baik dsb semua muncul dari motivasi mengharapkan balasan Tuhan.

Disorientasi juga berdampak pada cara kita memperlakukan anak-anak kita. Bagaimana kita memperlakukan anak-anak kita? Saudara boleh mencari sekolah yang terbaik untuk anak-anak saudara, tetapi apakah saudara mencari gereja/sekolah minggu yang terbaik untuk mereka? Apakah kita mati-matian mendoroang anak remaja kita ke gereja? Kalau anak kita kuliah di luar kota atau luar negeri, apakah kita memastikan mereka ada ke gereja?

Di tengah kesulitan hidup Tuhan menginginkan komitmen kita, menginginkan kesetiaan kepada-Nya, mencari Dia, hidup bersandar kepada-Nya. Tuhan mau kita hanya mempercayai Dia seutuhnya. Kita harus lebih mementingkan Tuhan dari pada berkat-Nya. Berkat-Nya hanya tanda-tanda yang menunjuk kepada Tuhan Sang pemberi berkat. Tuhan Yesus berkata, “Bekerjalah... untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal...” (ayat 27). Orientasikan hidup Anda untuk hal-hal rohani karena hal-hal itulah yang dikehendaki Allah. Tanpa pengenalan yang benar kepada Yesus, tidak mungkin memiliki iman yang benar kepada Dia.

댓글


bottom of page