top of page
Writer's picturePaulus Chendi

Waspadai Kemalasan Rohani



Jaman dahulu di Tiongkok ada seorang wanita pemalas yang sangat bergantung pada suaminya dalam soal makanan. Suatu hari, suaminya akan pergi selama beberapa hari. Sang suami mengkhawatirkan istrinya yang mungkin saja mati kelaparan, sehingga ia membuat seloyang kue untuk makan istrinya, dan dikalungkannya kue itu di leher sang istri. Sekembalinya ia ke rumah, ia menemukan istrinya telah meninggal akibat kelaparan. Ia melihat bahwa sang istri hanya memakan bagian kue yg tepat berada di depan mulutnya sedangkan bagian lainnya tidak disentuh.

Kisah lucu ini mengajarkan bahwa kemalasan sangat merugikan bahkan membahayakan kehidupan. Kemalasan tidak hanya masalah bagi jasmani, tetapi juga rohani. Banyak orang Kristen mengalami kemalasan rohani. Ada yang malas kegereja/ibadah, malas doa, malas baca Alkitab dsb. Kemalasan rohani mempunyai kekuatan untuk merusak, menghambat dan membuat orang acuh tak acuh terhadap kehidupan rohaninya. Karena malas, rohaninya tidak dikasih makan, atau kalau akhirnya juga ia makan, seperti kisah di atas, ia hanya makan bagian yang paling gampang, yang tidak perlu tenaga, tidak perlu berusaha keras untuk mengunyah, mencerna atau berpikir. Ia tidak mau dengar khotbah yang sulit, ia tidak suka ikut PA yang harus mikir dan mengerjakan tugas. Ia mau sesuatu yang gampang dan tidak perlu berpikir keras.

Daftar kemalasan rohani masih dapat diperpanjang: malas bersaksi, malas menolong orang lain, malas persembahan, malas menyapa sesama saudara seiman, malas melayani, malas dengar khotbah, malas menyanyi. Semuanya….malas, malas dan malas. Jangan anggap sepele kemalasan. Karna malas, banyak orang Kristen kehidupan rohaninya menjadi tidak sehat dan tidak produktif. Ada empat sebab mengapa kita perlu mewaspadai kemalasan rohani.

1. Kemalasan Adalah Alat yang Dipakai Iblis

Kemalasan dipakai Iblis untuk memperdaya dan menjerat banyak anak Tuhan. Taktik ini sangat jitu. Martin Luther menulis dalam salah satu khotbahnya: si Iblis mengadakan suatu perayaan, di mana pesuruh-pesuruhnya berkumpul untuk memberikan laporan tentang hasil pekerjaan mereka. Seorang berkata, “Saya telah melepaskan binatang-binatang buas terhadap suatu kafilah Kristen di padang gurun; dan tulang-tulang mereka sekarang putih berserakan di atas pasir.”

“Apa gunanya?”, kata iblis. “jiwa mereka semua masih diselamatkan.” “Sudah sepuluh tahun lamanya saya membujuk seseorang supaya ia bermalas-malasan saja dan tidak perlu susah memikirkan tentang keselamatan jiwanya. Akhirnya saya berhasil; dan orang itu sekarang sudah jadi milik kita.” Kata yang lain. “Itu bagus!” Iblis bersorak kergirangan. Dan malam itu bintang-bintang di neraka menyanyi-nyanyi dan bersukaria. Waspada, jangan sampai Anda kena jeratnya Iblis.

2. Kemalasan Merampas Kekuatan Rohani Anda

Kemalasan melemahkan dan menghambat kehidupan rohani Anda sehingga menjadi tumpul dan kehilangan kuasanya. Billy Graham berkata “Orang malas itu seumpama sepotong kayu yang terapung di air dan dibawa oleh arus—tanpa gerak dan minat”. Anda tidak perlu melakukan apa-apa untuk hilang—bermalas-malasan saja dalam hal keselamatan jiwa anda—tak usah melakukan apa-apa. Maka engkau akan menghanyut secara berlahan-lahan. Makin jauh dari Tuhan, makin jauh dari kebenaran, makin jauh dari minat rohani. Waspada, jangan sampai kemalasan menempatkan Anda di pihak yang bertentangan dengan firman Tuhan.

3. Kemalasan Menimbulkan Spiritual Sleepiness (kantuk rohani)

Bagaimana orang yang sedang kantuk rohani? Dibilang tidur, enggak; dibilang enggak, iya. Merem-merem, setengah sadar. Sebenarnya Anda tidak sedang tertidur nyenyak secara rohani. Anda masih tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam hidup Anda, tetapi Anda tidak berupaya untuk mengatasinya. Anda membiarkannya. Kemalasan telah membuat keinginan menjadi lemah dan tidak bertanggung jawab. kantuk rohani membuat Iblis sangat senang.

4. Kemalasan Menghambat Pertumbuhan Gereja

Gereja tidak bertumbuh karena jemaatnya tidak mempunyai minat kerohanian yang haus dan penuh antusiasme. Mungkin yang hadir banyak tetapi yang bertumbuh sedikit. Kuantitas banyak kualitas minim. Minat dan antusias menjadi faktor yang membawa pertumbuhan. Alkitab mengajak “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” (Ef 5:14). Mari kita bangun. Mari kita bangkit! Setiap kita berdoa, “Ya Tuhan, mampukan saya melawan kemalasan rohani hari ini. Lepaskanlah diri saya dari kemalasan ini. Tuhan, tolong singkirkan penghalang ini, jangan biarkan dia menjadi penyakit yang terus mengkerdilkan rohani saya.” Amin!

Comments


bottom of page