top of page
Writer's picturePaulus Chendi

Jika Belum Punya Anak Jadi Konflik dengan Pasangan, Coba Pertimbangkan 5 Hal Ini

Updated: Aug 1, 2020



Pasangan yang memasuki bahtera pernikahan tentunya mengharapkan kehadiran anak sebagai buah hati mereka. Itu sebabnya ketidakhadiran anak menjadi hal yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan. Membuat pasangan saling menyalahkan satu sama lain. Apalagi jika suami selalu menyalahkan istri tidak bisa memberinya keturunan. Padahal, belum tentu istri yang salah, bisa juga penyebabnya dari suami, jadi butuh pemeriksaan medis. Suasana tidak kondusif seperti ini tentunya membahayakan rumah tangga dan bisa mempengaruhi kelanggengan cinta kasih kamu dengan pasangan.


Jika belum punya anak menjadi penyebab konflik dengan pasanganmu, cobalah pertimbangkan lima hal ini.


1. Ajak pasangan cek ke dokter dan temukan solusinya

Jangan biarkan masalah tersebut berlarut terus-menerus, bicarakan dengan pasangan dan ajak memeriksakan diri ke dokter. Berikan rasa aman apapun hasilnya tidak akan saling menyalahkan. Jika dokter mengatakan kamu berdua sehat, bersabarlah tinggal menunggu waktunya saja. Jika salah satu ada masalah, mulailah mencari solusi bagaimana menyikapinya.


2. Ingat anak hanyalah titipan Tuhan

Yang namanya titipan bisa ada bisa tidak. Kalau dititipkan, syukurilah, kalau tidak dititipkan terimalah kenyataan ini. Kita toh tidak bisa melawan takdir. Jika kamu memiliki pemahaman ini, kamu bisa terhindar dari kepikiran terus mengapa belum punya anak. Banyak kok pasangan yang dapat menikmati hidup pernikahan mereka sampai tua tanpa punya anak. Mereka pastinya telah belajar menerima kenyataan ini.


3. Adopsi

Jika memang bertahun-tahun belum bisa punya anak, atau tidak bisa punya anak, mengadopsi anak bisa jadi solusi. Kalau Tuhan tidak menitipkan anak sendiri, mungkin Tuhan menitipkan anak dari orang lain. Merawat dan membesarkan anak adopsi sama mulianya dengan merawat dan membesarkan anak sendiri, bahkan mungkin lebih mulia karena pastinya lebih sulit dan lebih banyak tantangannya dibanding dengan anak sendiri.


4. Alihkan kasih sayang

Kamu bisa mencurahkan kasih sayang kepada orang tua, apalagi kalau mereka sudah tidak lagi sehat. Misalnya sering berkunjung, membuatkan masakan, mengantar ke dokter, atau sering menelpon mereka kalau tinggalnya berjauhan. Cara lain adalah dengan mengalihkan kasih sayang kepada keponakan, atau dengan memperhatikan anak yatim piatu. Juga tidak ada salahnya kalau kamu mencoba memelihara hewan kesayangan.


5. Pasangan adalah prioritas

Sadari bahwa dalam pernikahan, anak bukanlah yang paling utama, melainkan pasangan kita. Punya anak atau tidak bukanlah penentu kelangsungan sebuah pernikahan. Anak kalau sudah besar toh akan pergi juga membentuk rumah tangga mereka sendiri sedangkan pasanganmu yang akan menemani kamu sampai tua. So jaga prioritas kepada pasangan. Dengan begitu kamu bisa fokuskan energimu kepada pasangan, dan hasilnya cinta kamu kepada pasangan semakin kuat.


Itulah lima hal positif yang dapat kamu dan pasanganmu pertimbangkan. Menyepakati hal-hal ini bersama akan membawa kamu menikmati sisi lain dari kehidupan yang sama indahnya bersama pasangan, ketimbang menjadikan tidak punya anak sebagai beban pikiran. Apalagi hal itu bisa membawa rumah tangga kepada perpecahan.

Comentarios


bottom of page